#LinkList2 h2 { display:none; } #LinkList2 ul { list-style: none; } #LinkList2 li { float: left; } #LinkList2 a:link, #LinkList2 a:visited { padding: 5px; display: block; color:#fff; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; } #LinkList2 a:hover { padding: 5px; display: block; color:#ff0000; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; }

Senin, 24 Mei 2010

Peningkatan Produksi, Kualitas Memadai

Bentuk syukur warga dusun Serapu Distrik Semangga atas limpahan hasil pertaniannya itu, diwujudkan lewat doa bersama dengan warga setempat. Betapa tidak, daerah yang notabene didiami warga penduduk lokal itu, saat ini telah jauh maju dan berkembang, khusunya di dalam mengolah lahan pertanian.

Tidak tanggung-tanggung, pada musim tanam tahun 2009-2010, di dusun serapu sendiri, memiliki potensi tanamnya mencapai 2000 hektar itu, menunjukkan kesuburannya.
Hal tersebut jelas terlihat, dimana di Matara telah berhasil memanen 24 hektar padi, Waninggap Nanggo 16 hektar dan di Serapu sendiri dari target tanam 50 hektar, berhasil memanen 48 hektar yang Minggu (23/5) dilakukan panen raya oleh Sekda Merauke, Drg Yosep Rinta,M.Kes.
Menurut Sekda, dengan potensi sumber daya alam di daerah Merauke memang sangat membanggakan, dan visi Kabupaten Merauke sebagai daerah Agropolitan dengan pertanian menjadi sektor andalannya itu, tidak akan berhasil apabila semua komponen masyarakat maupun stekaholder tidak bekerja secara optimal.
Dan Program lumbung pangan nasional harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Lebih jauh dikatakan Sekda, secara bertahap kualitas produksi petani di daerah ini terus meningkat, hal tersebut dapat terwujud, kata Sekda karena ada kerja keras petani dan bimbingan PPL.
Sehingga sudah seharusnya, kata Sekda, Pemerintah Daerah patut berterima kasih kepada petani. Karena petani tidak saja telah mampu memberikan kontribusi positif pada pemenuhan pangan lokal dan regional, akan tetapi mampu mengangkat daerah ini ditingkat nasional hingga Merauke ditetapkan sebagai sentra pangan nasional.
“Untuk membangun sektor pertanian tidak dapat dilakukan sendiri, harus bekerjasama dengan yang lain. Berkomunikasi dengan pakar pertanian maupun seluruh komponen lainnya penting untuk dilakukam,”kata Sekda
Dan setelah mengetahui besarnya peluang memperoleh penghasilan yang memadai, tidak sedikit 40 KK warga lokal di Serapu dengan penuh suka cita telah giat bertani. Di Serapu sendiri, kata Kepala Distrik Semangga, Musir Laode, mereka dulunya hanya sebatas menanam pisang maupun kelapa, namun kini mereka telah maju dan berani untuk bertani bersama-sama penduduk lainnya.
Untuk itu Sekda Yosep Rinta berharap, pembangunan pertanian di Kabupaten Merauke tidak akan berhenti dan harus tetap berjalan berkelanjutan. Sehingga pada kesempatan itu, Sekda mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terbatas pada pengembangan tanaman padi saja, akan tetapi harus pula mengembangkan berbagai potensi pertanian secara luas.
Terlebih, pemerintah sendiri tengah gencar mendukung peningkatan sektor pertanian di Merauke. Sehingga tidak heran, sebagai leading sektor pembangunan, pertanian terus diperhatikan. Baik untuk pemenuhan alsintan dan sarana pertanian yang memadai, juga meningkatkan gairah warga untuk menanam.//Musamus




Baca selengkapnya......

Pengakuan Nicholas Messet, Mantan OPM **Sadar Tertipu Janji, Pilih Kembali ke NKRI**

Hingga saat ini masih ada warga Papua yang terprovokasi dan bersebrangan dengan NKRI. Bahkan kelompok yang diyakini pergerakannya ditunggangi dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, menginginkan untuk terpisah dari bagian NKRI.

Diakui mantan aktivis OPM, Nicholas Messet, pada dasarnya mereka itu (OPM) hanya teropsesi dengan iming-iming dari pihak luar. Padahal, dari pengalaman yang telah membuatnya melanglang buana 30-an tahun dengan aktifitas yang jelas-jelas melanggar hukum itu, sama sekali dan sampai kapan pun tidak akan terwujud. “Papua adalah bagian dari NKRI dan tidak dapat dipisahkan,”ungkapnya.
Mengetahui semua yang dijanjikan itu sebuah khayalan, Messet tersadar dan dengan penuh kesadaran itu, dirinya pun memilih kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Messet mengaku bangga dengan Indonesia sebagai tanah airnya. Dan kini berharap, mereka yang masih bersebrangan dengan NKRI itu, untuk segera kembali ke ibu pertiwi untuk membangun negeri.
“Saya sadar semua ini sia-sia dan telah ditipu. Sekarang jangan lagi kita tipu generasi lagi. Nantinya hanya sebagai korban dan sama sekali mereka tidak tau yang sebenarnya.”
Kalaupun hingga saat ini masih ada kelompok separatis yang bergerilya, itu lebih dikarenakan mereka hanya dimanfaatkan saja oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab.
“Mereka itu hanya mimpi untuk menjadi orang penting dan besar. Itu tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras. Jangan mereka terus terbuai dengan iming-iming dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang justru hanya memanfaatkan warga kita di papua, karna itu hanya untuk kepentingan mereka orang-orang tertentu saja,”ungkapnya.
Pada dasarnya Papua yang menjadi bagian dari NKRI telah merdeka dan lepas dari penjajahan. Dan untuk Papua sendiri, kata Messet, hingga kini belum terlepas dari kemiskinan, kebodohan dan perilaku mabuk. “Yang terpenting mereka harus kerja untuk kelanjutan pembangunan di Indonesia.”
Melihat kondisi yang demikian Nicolas Messet tidak tinggal diam, melainkan untuk mengajak kelompok separatis kembali ke pangkuan ibu pertiwi sekalipun tidak mudah, namun tetap terus dilakukan.
Salah satunya lewat buku terbitan Pusat Studi Nusantara diluncurkan di Merauke. Dimana buku setebal 110 halaman dan berjudul Integrasi Telah Selesai itu, memuat dengan jelas sejumlah tulisan tokoh-tokoh penting hingga pelaku sejarah hasil wawancara langsung.
Bertempat di Hotel Itese, dilakukan bedah buku Integrasi Telah Selesai yang dihadiri ratusan orang. Termasuk didalamnya dari LMA Malind Anim, Cendekia Perempuan Malind dan Ketua KNPI Merauke.
Dan menurut Editor, Agus E Santoso, buku tersebut diluncurkan sebagai komentar kritis atas Papua Road Map yang banyak menjadi sorotan.//Musamus

Baca selengkapnya......

KPU Merauke Didesak Tunda Pemilukada

KPU Merauke mengaku akan berupaya perjuangkan tuntutan sejumlah bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang diantaranya mengharapkan adanya penundaan Pemilukada di Merauke.

Tentu saja, untuk mejawab hal tersebut, KPU Merauke terlebih dahulu harus kembali berkonsultasi dengan KPU Provinsi. Untuk sambil menunggu hasil konsultasi dengan KPU Provinsi, hingga saat ini KPU Merauke masih menjalankan tahapan Pemilukada sesuai dengan jadwal.
“Kita masih menunggu hasil konsultasi yang dilakukan langsung Ketua KPU Merauke ke Provinsi. Dan sementara kita masih tetap jalan dengan pentahapan dan jadwal yang ada. Jadi kita belum dapat kepastian apakah Pemilukada di Merauke akan ditunda,”terang Anggota KPU Merauke Agnes K.
Namun dapat dipastikan, jika dari hasil klarifikasi Ketua KPU di tingkat Provinsi maupun Gubernur harus menunda Pemilukada, KPU Merauke otomatis akan menyesuaikan hasil tersebut. “Tapi sejauh ini kami belum peroleh hasil klarifikasi.”
Sekedar diektahui, upaya konsultasi KPU Merauke ke tingkat Provinsi dilakukan menyusul adanya desekan dari lima bakal calon yang secara langsung mendatangi KPU Merauke.
Masing-masing, bakal calon Yulius Kambuyen, H.Ahmad Waros, Yosep mahuze, Albert Mouyen dan Oktovianus Kaize. Dengan mengusung yel-yel dan bahkan ada pasangan balon yang membaya peti mati ke KPU Merauke.
Dihadapan Ketua KPU, para pendemo memdesak agar KPU menghargai dan menghormati SK MRP No 14, KPU menunda Pemilukada di Merauke yang dijadwalkan 9 Agustus, segera membuka pendaftaran tahap ke dua dan meminta KPU untuk segera mengusulkan ke Gubernur secepatnya menunjuk bupati karateker di Merauke.
Pada kesempatan itu, salah satu bakal calon Bupati Merauke, Yosep Mahuze yang tergabung dalam Lintas Persaudaraan Putra Anim Ha, dengan gamblang mengatakan, ada anak-anak Marind yang ingin menjadi Bupati dan Wakil Bupati, namun tidak diakomodir oleh partai politik yang ada.
“Kami tidak punya uang, kenapa parpol harus minta harga sekian-sekian untuk mendukung figure orang Marind yang ingin maju. Tolong KPU sampaikan hal ini ke Bupati selaku penasehat politik di daerah, banyak bakal calon yang alami hal seperti ini. Berikan kami kesempatan untuk membangun di tanah Marind,”tukasnya penuh harap.
Demo yang berlangsung Kamis (20/5) yang mendapat pengawalan ketat aparati kepolisian dapat berjalan aman dan lancer.//Musamus

Baca selengkapnya......

Lapangan Mandala tidak Berubah Fungsi

Terkait dengan dilakukannya pembangunan taman kota di Lapangan Mandala Merauke, yang sempat dipertanyakan Dinas Pemuda Olahraga itu, Sekda Merauke, dr Yosep Rinta,M.Kes dengan tegas mengatakan, status Lapangan Mandala tidak berubah fungsi dan tetap menjadi sarana olahraga.

Bahkan, lanjut Sekda, pembangunannya kini makin diperkaya dengan sarana panggung hiburan rakyat, lapangan basket, footsal dan di areal taman kota itu sekaligus tetap dipertahankan sebagai ruang terbuka hijau.
“Selain pembangunan panggung hiburan rakyat sebagai ruang terbuka hijau, tetapi fungsi sebagai sarana olahraga juga tetap difasilitasi dengan dibangunya sarana olahraga basket dan footsal,”terang Sekda kepada wartawan.
Dengan dibangunya taman kota, lanjut Sekda dapat dimanfaatkan oleh warga sebagai sarana rekreasi masyarakat dan tidak beralih fungsi seperti yang soroti berbagai pihak.
Menurutnya, Pemerintah Daerah tidak mengalih fungsikan sarana tersebut, tetapi eksekutif sendiri belum pernah mengusulkan perubahan fungsi terhadap ruang terbuka hijau, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara Dinas Pemuda Olahraga dengan beberapa dinas terkait.
“Siapa yang mengalih fungsikan Lapangan Mandala. Nantinya akan tetap menjadi ruang terbuka hijau dan ditambah dengan sarana olahraga seperti lapangan basket dan footsal. Nantinya warga juga dapat menikmati sebagai sarana rekreasi.”
Untuk itu sekda berharap, dengan adanya ruang terbuka hijau,masyarakat di daerah ini dapat memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai sarana rekreasi dan olahraga sehingga terwujud Merauke sehat.//Musamus

Baca selengkapnya......

Warga Diajak Sukseskan Pemilukada 2010

Masyarakat Merauke diminta untuk tetap menjaga situasi keamanan yang kondusif guna menyukseskan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah 2010.
Dan untuk menciptakan suasana aman, tenteram dan damai sesuai motto daerah, Izakod bekai-Izakod Kai, Pemerintah Daerah Merauke terus berupaya melakukan koordinasi dengan Polres Merauke.

Dikatakan Sekda Merauke, drg Yosep Rinta,M.Kes pihaknya berkewajiban untuk memfasilitasi berbagai program yang mendukung suksesnya Pemilukada termasuk dukungan dana yang bersumber dari APBD.
Sekda Merauke menambahkan, guna terwujudnya situasi yang aman dan damai, kepada aparat keamanan diminta untuk lebih ekstra dalam menjaga keamanan di Merauke.
Hal tersebut penting, agar dapat terwujud masyarakat yang tenteram dan damai serta tidak mudah terprovokasi dalam berbagai hal yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu Sekda berharap, pesta demokrasi Pemilukada 2010 dapat berjalan dengan aman, tentram dan damai sesuai dengan tahapan. Dan pada akhirnya, mampu menghasilan pemimpin yang menjadi harapan masyarakat Merauke.
Menyinggung tenatang pasangan bakal calon yang berasal dari pejabat negeri, Sekda Yosep Rinta dengan tegas mengatakan, mereka yang telah ditetapkan masuk dalam verifikasi bakal calon, akan tetap menyandang status sebagai PNS, tetapi tidak sebagai pejabat negeri dan harus mengambil cuti.
“Sekarang kan masih masuk dalam tahapan verifikasi. Dan memang seluruh pegawai negeri harus netral tidal boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis,”tegas Sekda sembari menambahkan, kepada para bakal calon yang nantinya lulus verifikasi, dihimbau untuk mengembalikan fasilitas dinasnya kepada institusi masing-masing.//Musamus

Baca selengkapnya......

KPU Merauke Siapkan Metode Debat Kandidat

MUSAMUS--- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke sedang mempersiapkan metode yang tepat untuk nantinya dijadikan sebagai acuan dalam debat kandidat yang sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2010 mendatang.

Debat dimaksud akan berlangsung di ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat setelah penyamapaian visi-misi dari para kandidat.

Penjelasan itu disampaikan anggota KPU Kabupaten Merauke, Jaya Ibnu Su’ud yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/5). “Memang kita sedang mempersiapkan metode yang paling tepat untuk dijadikan sebagai acuan dalam debat kandidat tersebut termasuk juga para panelis yang akan memandu. Sesuai rencana, kita akan memilih beberapa panelis kondang di Papua termasuk kalangan akademisi dan beberapa kompoten lain yang mengetahui secara pasti dan jelas kondisi daerah ini,” ungkap Jaya.

Mereka yang nantinya diundang saat debat kandidat berlangsung, lanjut Jaya, selain dihadiri oleh semua anggota DPRD Kabupaten Merauke, juga perwakilan partai politik dan beberapa komponen terkait lain. Sejauh ini juga, menurut dia, belum ada pemberitahuan secara resmi kepada para kandidat maupun tim sukses tentang rencana debat dimaksud. Pemberitahuan secara resmi baru akan dilaksanakan setelah adanya penetapan para bakal calon.

“Kalau sudah ada pengumuman secara resmi bakal calon yang akan mengikuti Pemilukada, baru surat dibuat dan dikirim agar para kandidat bisa datang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Saya belum bisa memastikan apakah jadwal itu nantinya tetap atau akan mengalami perubahan. Ya, kita lihat saja untuk beberapa bulan ke depan,” tandasnya.

Jaya menambahkan, mereka yang nantinya akan diundang sebagai panelis dalam debat tersebut, belum juga dipastikan berapa orang. Tetapi yang jelas adalah mereka yang memahami dan mengetahui pasti akan kultur budaya Kabupaten Merauke dan memiliki wawasan luas. Tidak hanya dengan menunjuk orang begitu saja untuk nantinya akan menjadi panelis. Minimal mereka memiliki wawasan luas agar bisa memandu dengan baik jalannya debat. (frengky)

Baca selengkapnya......

Timsus Laurensius-Rosyadi Datangi KPU Merauke

MUSAMUS--- Kurang lebih sepuluh orang tim sukses (Timsus) pasangan calon bupati (Cabup) Merauke, Drs. Laurensius Gebze dan calon wakilnya,

H. Ahnan Rosyadi mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Merauke, Jumat (21/5). Kedatangan mereka tidak lain untuk melengkapi kembali berkas-berkas kedua kandidat yang dikembalikan oleh KPU beberapa waktu lalu karena masih terdapat beberapa kekurangan.

Ketua Tim Sukses Pasangan Laurensius-Rosyadi, Nurholis yang ditemui sejumlah wartawan usai penyerahan berkas, kemarin, menjelaskan, terdapat kurang lebih empat persyaratan seperti rekening kedua kandidat, system jaringan serta beberapa persyaratan ringan lain. Tetapi yang paling utama disini adalah dukungan dari partai politik (parpol) seperti PKB dan PAN. “Kami sudah punya ‘perahu’ jelas sehingga tidak perlu diragukan kembali. Dengan kejelasan dua partai yang mengusung pasangan Laurensius-Rosyadi, maka sudah dipastikan mereka akan ditetapkan menjadi bakal calon untuk siap ‘tempur’ dalam pemilihan kepala daerah (Pemilukada) nanti,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan dilengkapi dan dikembalikan beberapa berkas ke KPU, sudah tidak ada persoalan lagi. Olehnya, kalaupun ada riak-riak yang berkembang di luar, tidak akan ditanggapi. Tugas dan atau kerja keras yang harus dilakukan tim sukses sekarang adalah bagaimana menyusun strategi agar bisa memenangkan pasangan yang sangat berpihak kepada masyarakat kecil ini. “Kita akan bekerja dengan strategi tersendiri untuk datang ke masyarakat yang nota bene adalah sebagai pemilih pada proses Pemilukada nanti,” tandasnya.

Saat ditanya jika masih ada konflik di tubuh PAN sehingga ada kemungkinan besar Laurensius-Rosyadi tidak bisa mengikuti Pemilukada, dengan tegas Nurholis mengungkapkan, silakan orang memberikan dan atau membuang isu kesana kemari, tetapi bahwa rekomendasi sudah berada di tangan tim sukses. “Kami sudah memiliki kekuatan hukum yang jelas sehingga tim pun melangkah pasti untuk bekerja demi pasangan Laurensius-Rosyadi,” tegasnya.

Menyinggung lagi apakah rekomendasi yang dikantongi adalah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atau DPW, Nurholis mengatakan, pihaaknya tak berkompoten memberikan jawaban. Karena itu merupakan internal dari partai tersebut dan untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan kepada KPU. “Saya kira orang KPU lebih mengetahui siapa siapa bakal calon yang diusung PAN. Olehnya, rekan-rekan wartawan bisa langsung bertanya kepada penyelenggara Pemilukada,” saran dia. (frengky)

Baca selengkapnya......