#LinkList2 h2 { display:none; } #LinkList2 ul { list-style: none; } #LinkList2 li { float: left; } #LinkList2 a:link, #LinkList2 a:visited { padding: 5px; display: block; color:#fff; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; } #LinkList2 a:hover { padding: 5px; display: block; color:#ff0000; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; }

Selasa, 20 April 2010

Dari Tatap Muka di Bar Nikita-Merauke Koordinasi Kurang Jalan, Komunikasi Harus Ditingkatkan

SETELAH dilakukan pelantikan pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke beberapa waktu lalu oleh Bupati Merauke, Drs. Johanes Gluba Gebze, para pejabat yang menduduki posisi-posisi tersebut, mulai menyusun program dan mulai menjabarkan. Salah satu pejabat yang telah membuat gebrakan adalah A. Rum Metalmetty, S.Sos, MM setelah mendapatkan posisi baru sebagai Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Informasi Pasar pada Kantor Dinas Pariwisata dan Kabupaten Merauke.

Sosok dan kiprah dari A. Rum Metalmetty tidak perlu untuk diragukan lagi. Karena sejak masih menjabat sebagai Kasi Rehabilitasi pada Dinas Sosial Kabupaten Merauke, dia selalu menyelenggarakan ivent atau kegiatan yang rutin berlangsung tiap minggu. Olehnya, tidak mengherankan lagi jika ibu yang sangat dekat dengan para ‘kuli tinta’ ini selalu membuat gebrakan baru. “Ya, setiap kegiatan yang dijalankan, rekan-rekan wartawan pasti diundang untuk meliput karena tanpa mereka, informasi tidak bisa disebarluaskan kepada masyarakat,” kata Metalmetty.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Drs. Vincent Mekiuw dalam sambutannya mengungkapkan, salah satu tugas dan tanggungjawab yang dilakukan dinas ini adalah melakukan pembinaan terhadap para pramuria maupun pekerja seks komersial (PSK) yang ada di daerah. “Saya akui jika selama ini kurang ada koordinasi secara baik. Olehnya, dengan pertemuan yang dilakukan ini, komunikasi harus terus dibangun,” pintanya.

Jika ada persoalan yang dihadapi, lanjut Vincent, agar dilaporkan untuk bisa dicarikan jalan keluar penyelesaian secara bersama-sama sehingga tidaak berbuntut panjang. Olehnya, koordinasi dan kerjasama harus tetap jalan terus dan aktivitas yang dilakukan di bar atau tempat pijat harus sesuai. Maksudnya agar tidak menimbulkan image miring dari masyarakat luas.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke, Drs. Daud Hollenger dalam arahannya mengatakan, selama ini orang menafsirkan jika bar atau tempat hiburan kurang baik, namun hal tersebut harus dihindari. Orang ke tempat hiburan karena merasa terlalu penat dan kecapaian dalam bekerja. Sehingga tidak salah jika bersangkutan refreshing. (frengky)

Tidak ada komentar: