#LinkList2 h2 { display:none; } #LinkList2 ul { list-style: none; } #LinkList2 li { float: left; } #LinkList2 a:link, #LinkList2 a:visited { padding: 5px; display: block; color:#fff; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; } #LinkList2 a:hover { padding: 5px; display: block; color:#ff0000; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; }

Senin, 24 Mei 2010

KPU Merauke Didesak Tunda Pemilukada

KPU Merauke mengaku akan berupaya perjuangkan tuntutan sejumlah bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang diantaranya mengharapkan adanya penundaan Pemilukada di Merauke.

Tentu saja, untuk mejawab hal tersebut, KPU Merauke terlebih dahulu harus kembali berkonsultasi dengan KPU Provinsi. Untuk sambil menunggu hasil konsultasi dengan KPU Provinsi, hingga saat ini KPU Merauke masih menjalankan tahapan Pemilukada sesuai dengan jadwal.
“Kita masih menunggu hasil konsultasi yang dilakukan langsung Ketua KPU Merauke ke Provinsi. Dan sementara kita masih tetap jalan dengan pentahapan dan jadwal yang ada. Jadi kita belum dapat kepastian apakah Pemilukada di Merauke akan ditunda,”terang Anggota KPU Merauke Agnes K.
Namun dapat dipastikan, jika dari hasil klarifikasi Ketua KPU di tingkat Provinsi maupun Gubernur harus menunda Pemilukada, KPU Merauke otomatis akan menyesuaikan hasil tersebut. “Tapi sejauh ini kami belum peroleh hasil klarifikasi.”
Sekedar diektahui, upaya konsultasi KPU Merauke ke tingkat Provinsi dilakukan menyusul adanya desekan dari lima bakal calon yang secara langsung mendatangi KPU Merauke.
Masing-masing, bakal calon Yulius Kambuyen, H.Ahmad Waros, Yosep mahuze, Albert Mouyen dan Oktovianus Kaize. Dengan mengusung yel-yel dan bahkan ada pasangan balon yang membaya peti mati ke KPU Merauke.
Dihadapan Ketua KPU, para pendemo memdesak agar KPU menghargai dan menghormati SK MRP No 14, KPU menunda Pemilukada di Merauke yang dijadwalkan 9 Agustus, segera membuka pendaftaran tahap ke dua dan meminta KPU untuk segera mengusulkan ke Gubernur secepatnya menunjuk bupati karateker di Merauke.
Pada kesempatan itu, salah satu bakal calon Bupati Merauke, Yosep Mahuze yang tergabung dalam Lintas Persaudaraan Putra Anim Ha, dengan gamblang mengatakan, ada anak-anak Marind yang ingin menjadi Bupati dan Wakil Bupati, namun tidak diakomodir oleh partai politik yang ada.
“Kami tidak punya uang, kenapa parpol harus minta harga sekian-sekian untuk mendukung figure orang Marind yang ingin maju. Tolong KPU sampaikan hal ini ke Bupati selaku penasehat politik di daerah, banyak bakal calon yang alami hal seperti ini. Berikan kami kesempatan untuk membangun di tanah Marind,”tukasnya penuh harap.
Demo yang berlangsung Kamis (20/5) yang mendapat pengawalan ketat aparati kepolisian dapat berjalan aman dan lancer.//Musamus

Tidak ada komentar: