#LinkList2 h2 { display:none; } #LinkList2 ul { list-style: none; } #LinkList2 li { float: left; } #LinkList2 a:link, #LinkList2 a:visited { padding: 5px; display: block; color:#fff; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; } #LinkList2 a:hover { padding: 5px; display: block; color:#ff0000; font-size:11px; font-family: "Times New Roman", Serif; }

Senin, 24 Mei 2010

8000 Surat Dukungan Albert-Kerok ‘Hilang’

MUSAMUS---- Kurang lebih belasan orang tim sukses yang dipimpin langsung pasangan kandidat calon bupati (Cabup) Merauke, Albert Moyuen bersama wakilnya, Karolus Kerok yang maju melalui jalur perseorangan atau independen, Selasa (18/5) mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Merauke. Mereka ingin mengetahui dan mendengarkan secara langsung penjelasan dari penyelenggara Pemilukada, terkait 8.000-an surat dukungan mereka yang tidak diakui oleh petugas PPS di tingkat distrik-distrik.

“Terus terang, saya bersama Pak Kerok dan tim sukses yang sudah bekerja selama ini merasa telah dirugikan dengan hilangnya ribuan surat dukungan dari masyarakat mulai dari tingkat kampung, distrik dan kota. Ini harus ada ketransparanan dari KPUD karena kami merasa dirugikan. Memang sudah ada pertemuan dengan Ketua KPUD Kabupaten Merauke, Eligius Gebze bersama-anggota-anggotanyaa. Mereka berjanji akan segera melakukan koordinasi ke tingkat PPS untuk mengakomodir dukungan yang telah diberikan akar rumput,” tegas Albert Moyuen saat ditemui, Selasa (18/5).

Ketika ditanya alasan sehingga petugas PPS tidak mengakomodir surat dukungan dari masyarakat, Albert mengungkapkan, mereka menginginkan jika harus ada Kartu Tanda Penduduk Nasional (KTPN) yang resmi. “Saya harus pertegas lagi bahwa kami sudah bertemu langsung dengan Kepala Dinas Kependudukan dan telah ada pernyataan resmi dari beliau jika identitas diri dari masyarakat baik di tingkat kampung maupun distrik sedang dalam proses. Olehnya, tidak perlu untuk diragukan apalagi NIK dari warga untuk proses KTPN sudah dikantongi juga,” tegasnya.

Dengan demikian, katanya, alasan dari PPS jika warga belum mengantongi KTPN sehingga harus dikurangi sangat tidak rasional. “Ya, kami memiliki bukti-bukti dukungan yang ditandatangani oleh masyarakat. Bagi yang tidak masuk dalam daftar, wajar saja jika dia melakukan aksi protes karena namanya tidak kami cantumkan. Olehnya, harus ada penjelasan transparan dari KPUD agar semua merasa puas dan tidak ada yang dirugikan. Apalagi kita sudah bekerja keras dari satu kampung ke kampung lain untuk melakukan pendataan dari akar rumput,” ungkapnya.

Dijelaskannya, berdasarkan informasi resmi yang diterima, surat dukungan terakhir yang diakomodir dan diterima KPUD dari tingkat distrik adalah hanya 5.000-an. Sedangkan 8.000 dukungan tidak diketahui larinya kemana. “Kami merasa heran karena sepertinyaa surat resmi dari Dispenduk yang berkompoten untuk mencetak KTPN, tidak digubris oleh petugas PPS. Kan kita telah membawa NIK daan surat keterangana warga jika KTPN mereka sedang dalam proses. Kenapa harus dipersoalkan lagi,” tegas dia lagi.

Dia menambahkan, KPUD Merauke akan segera turun ke lapangan untuk menyikaapi adanya ketidakpuasan yang disampaikan dalam pertemuan tersebut. Karena ribuan surat dukungan telah hilang tanpa suatu alasan jelas. Padahal, instansi berkompoten telah memberikan suatu rekomendasi jelas jika KPTN masyarakat sedang dalam proses dan secepatnya akan dicetak untuk diserahkan.

Secara terpisah Ketua KPUD Kabupaten Merauke, Eligius Gebze, SH membenarkana jika telah dilakukan pertemuan secara tertutup antara pasaangan calon independen, Albert Moyuen-Karolus Kerok. “Kita sudah menyepakati bersama dan dalam waktu dekat juga tim dari KPUD segera turun untuk melakukan klarifikasi tentang surat dukungan dari pasangan,” kata Eligius. (frengky)

Tidak ada komentar: